Suatu penerima dan pemancar wireless yang diletakkan pada orbitnya di sekitar bumi. Ada ratusan satelit yang telah/sedang beroperasi, awalnya dan sampai sekarang banyak digunakan untuk pencarian sumber daya alam dan mata-mata (keperluan militer), kemudian banyak digunakan untuk keperluan penelitian cuaca, siaran televisi, komunikasi radio amatir, komunikasi internet dan Global Positioning System.
Ada tiga macam sistem komunikasi melalui
satelit ini, yaitu :
Geostationary Satellite Orbit (GEO), satelit yang ditempatkan tempat di
atas khatulistiwa, sekitar 35.000 km ke atas, karena ditempatkan di atas
khatulistiwa maka satelit tersebut mengitari bumi selama 24 jam, oleh karena
bumi pun bergerak, jadi seolah-oleh satelit tersebut tetap berada di tempatnya.
Biasanya satelit tersebut digunakan untuk satelit cuaca, karena dapat memantau
perubahan iklim yang terjadi di tempat tertentu. Satu satelit GEO dapat
"melihat" 40% permukaan bumi, jadi dengan tiga satelit GEO dengan
interval yang sama (120 derajat) dapat mencakup seluruh permukaan bumi. GEO
satelit dapat diakses dengan menggunakan dish antenna yang berada di permukaan
bumi.
Low Earth Orbit (LEO) adalah satelit dengan orbit rendah, bahkan ada yang
ketinggiannya kurang dari 100 mil, satelit ini bergerak lebih cepat dari bumi,
sehingga dibutuhkan waktu antara 90 menit sampa beberapa jam untuk mengakses
satelit ini. Kebanyakan digunakan untuk penggunaan telepon genggam, atau telepon
via satelit.
Elliptical Orbits, beberapa satelit mengitari bumi dengan menggunakan
orbit elip, kecepatannya akan bertambah bila berada di orbit rendah, dan
berkurang bila berada di orbit tinggi, beberapa satelit digunakan untuk operator
radio amatir, dimana menggunakan antena yang selalu di sesuaikan dengan
kedudukan satelit di angkasa
Komunikasi internet satelit adalah komunikasi internet tanpa kabel yang menggunakan satelit yaitu GEO sebagai media penyaluran data untuk internet, dalam hal ini terbagi menjadi dua yaitu satelit 2-arah dan satelit 1-arah. Komunikasi internet via satelit ini biasanya digunakan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak terjangkau oleh kabel, baik itu kabel analog/digital maupun kabel fiber optic.
Pada dasarnya satelit adalah untuk menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik. Melalui gelombang inilah data internet dipancarkan. Untuk menggunakan satelit 2-arah ini diperlukan stasiun bumi (earth station) dan dish antenna yang digunakan untuk memancarkan dan menerima data internet.
Untuk mendapatkan komunikasi dengan sistem ini memerlukan alat-alat yang sangat mahal, sebagai contoh harga baru earth station sebesar USD 30.000,00. Dari sana dapat dilihat bahwa cukup mahal penyediaan alat-alat ini, sehingga tidak feasible untuk warnet mengadakan alat seperti ini.
Kebanyakan dari trafik internet yang digunakan oleh pengguna internet adalah mendownload atau mengambil data-data berkapasitas besar, seperti huruf, gamar, streaming video, dan masih banyak lagi, sehingga dibutuhkan kapasitas downlik yang besar pula, sedangkan untuk pengiriman data atau uplink hanya terdiri dari text berkapasitas kecil, mudah dan dapat dikirim melalui kabel telepon yang cukup lambat sekalipun. Kabel telepon ini biasanya dapat digunakan untuk menyalurkan data internet sebesar 28,8 kbps s.d. 57,6 kbps (tergantung modem pengguna), tapi dalam prakteknya sering sekali lebih lambat dari itu. Data yang masuk ke pengguna umumnya adalah data besar yang membutuhkan internet kecepatan tinggi.
Dari beberapa hal tersebut, dan untuk mengurangi pembelian alat-alat upstream melalui satelit yang cukup mahal, maka beberapa ISP mengadakan downlink via satelit atau komunikasi internet 1-arah, hanya arah downlink saja. Warnet yang rata-rata 'rakus' bandwidth membutuhkan
Penyedia: PT Jaring Data Interaktif
Nama layanan: 88Direct!
Telp: XXX
URL: http://www.direct88.com/, http://forum.direct88.com/
Biaya: setup & alat Rp3.750.000,- + Rp350,000/bulan
Penyedia: PT Telkom Indonesia
Nama layanan: Telkomnet Turbo
Telp: XXX
URL: http://www.plasa.com/
Biaya: [http://www.plasa.com/turbo/biaya_psb.htm]
Dibandingkan dengan internet kabel, wilayah cakupan
lebih luas.
delay
lebih panjang (500 ms utk up link dan downlink).
meskipun delay ini bisa dibilang kurang berarti karena terjadi bukan
karena congestion (kepadatan traffic), namun tetap saja ada pengaruh
utk site2 yg memang lambat dan terlalu panjang jumlah hop-nya.
Catatan : delay dan jumlah hop tdk menggambarkan kecepatan aktual
- membutuhkan koneksi tambahan utk upstream traffic, butuh biaya lagi
- tarif dikenakan berdasarkan besarnya jumlah transfer data
- tidak ada koneksi IIX, tentu saja lambat utk site2 dlm negeri.
Masih
tergantung pada metode akses lainnya untuk jalur upload, yaitu pada umumnya
berupa dial-up (telepon).